Read more: http://dapur-tutorial.blogspot.com/2012/03/tehnik-membuat-menu-dropdown-horyzontel.html#ixzz28cSa2qJ9

Senin, 21 Januari 2013

SIMPLE QUOTES

 If someone asked me who I want to be with, I would simply say, "Someone who can understand that I'm not perfect."

The past is a good place to visit, but certainly not a good place to stay.

When I text you, that means I miss you. When I don't text you, that just means I'm waiting for you to miss me.

I miss the way you held my hand. I miss the way you looked into my eyes. I miss the way you felt for me.

I don't need cigarettes, Alcohol, or drugs. I Just need my Religion, parents and you that always be my inspirations.

Don't wait for your happy ending. Create your happiness now! You make your own happiness.

Oh, my bad...I'm sorry for bothering you. I forgot if I only exist when you need me for something.

Never say goodbye when you still want to try. Never give up when you can still take it. Never say you don't love them when you can't let go




I miss you more than anything. I HOPE YOU READ THIS TWEET AND FEEL THE SAME WAY AS I DO!


Kamis, 26 April 2012

Sejarah Lagu ' NINA BOBO '


Jadi ternyata Nina di lagu 'Nina Bobo' ini anak perempuan blasteran Indonesia-Belanda yg lahir di tahun 1871. Nama lengkapnya 'Helenina Mustika Van Rodjnik'. 

Ibunya orang Jawa, sehari-hari kerja sebagai penari. Bapaknya Belanda, namanya 'Kapten Van Rodjnik'. Kabarnya sejak si Helenina masih bayi, dia selalu susah tidur. Setiap mau tidur selalu berontak dan nangis-nangis karena susah tidurnya si Helenina tadi, ibunya selalu nyanyiin senandung kecil buat mancing Nina tidur Lama kelamaan Helenina jadi terbiasa harus dinyanyiin dulu sebelum dia tidur.

Setiap malem kalau nggak dinyanyiin dia nggak bisa tidur Karena kebiasaan ini, Kapten Van Rodjnik minta sama istrinya untuk sekalian ngebuat lirik penenang, supaya Helenina dan Van Rodjnik bisa ngerti Karna di rumah mereka banyak nyamuk, dibuatlah lirik Nina Bobo kayak yg skrg sering kita denger. 

Di tahun 1875, Helenina sakit parah, demam tinggi gitu. Gara-gara sakit itu, dia nangis setiap malam. Sakitnya Helenina berkepanjangan. si ibu tiap malam terus-terusan nyanyiin Nina Bobo supaya si Nina bisa tidur. Sampai akhirnya di tahun 1878, Di awal tahun 1878 Helenina meninggal, waktu itu umurnya masih 6 tahun. 

Keluarga Van Rodjnik sedih, ibunya ngga bisa nerima kematian Helenina. Seminggu setelah kematian Helenina, Kapten Van Rodjnik ngedapetin istrinya nyanyiin lagu Nina Bobo di kamar mandi. Suaranya menggema Setelah ditanya Kapten, istrinya bilang kalau dia ngedenger Helenina nangis di situ. Jadi dia inisiatif buat nyanyiin Nina Bobo. 

Setelah kejadian itu, karena sedih dan ngerasa kehilangan, ibu Helenina masih suka nyanyiin lagu Nina Bobo selama bertahun-tahun. Sampai, Sampai akhirnya Ibu Helenina (yg namanya Mustika) meninggal di tahun 1929. 

Setelah kematian Ibu Mustika dan Helenina, Kapten Van Rodjnik tinggal sendirian di rumah td. Katanya ada beberapa kejadian yg menimpa si Kapten Pernah beberapa kali Kapten Van Rodjnik ngedenger suara bayi nangis, tapi dia nggak perduli dan langsung tidur. 

Akhirnya Beberapa kali juga dia kebawa mimpi tentang anak kecil nangis. Mungkin si Helenina tadi Sampai puncaknya di suatu malem, Kapten ngedenger suara anak kecil nangis lagi. Tapi dia nggak perduli dan langsung tidur Akhirnya pas tengah malem si Kapten dibangunkan oleh tangan anak kecil umur 6 tahun yg nangis2. Mungkin si Helenina tadi. Katanya si anak ngebangun sambil ngomong. Yang kira-kira bunyinya, "Papa.. Kok papa nggak nyanyiin buat Nina?" Setelah mlm itu, pikiran Kapten jd keganggu.

Akhirnya dia selalu nyanyiin lagu itu sendirian di kamarnya tiap malam, sampai dia meninggal. 


-cerita ini di dapat dari @poconggg-


Jumat, 23 Maret 2012

Hati Manusia Ibarat Timbangan


Pada jaman dulu, di sebuah kota kecil di Tiongkok Utara terdapat dua toko yang menjual beras, toko yang satu bernama Yong Chang, yang satunya lagi bernama Feng Yu. Pemilik tua toko beras Feng Yu melihat saat itu situasi sedang kacau oleh peperangan tidak mudah untuk berdagang, lalu memikirkan suatu rencana yang bisa mendatangkan keuntungan yang lebih besar.
Hari itu, dia mengundang ahli pembuat timbangan ke rumahnya, dengan sembunyi-sembunyi dia berkata kepada ahli pembuat timbangan itu, “Tolong Anda buatkan satu timbangan yang ukuran beratnya 1kg sama dengan 15,5 kati, nanti ongkos pembuatannya saya tambah seratus tael.”
(1 kg yang sebenarnya adalah 16 kati)

Demi untuk mendapatkan uang seratus tael lebih banyak, dia telah mengabaikan moralnya, dan segera menyanggupi pemilik toko tua itu. Setelah selesai berpesan, pemilik toko itu pun meninggalkan ahli timbangan itu seorang diri di halaman rumahnya untuk membuat timbangan, dia sendiri berjalan ke dalam toko mengurus dagangannya.
Pemilik toko beras tua itu mempunyai empat orang putra, semua anaknya membantu dia mengolah toko beras itu. Putra yang bungsu dua bulan yang lalu baru menikah, istrinya adalah putri seorang guru pengajar.
Ketika mertuanya berpesan dengan ahli pembuat timbangan, dia sedang menjahit di dalam kamar, percakapan mertuanya dengan ahli timbangan telah terdengar semuanya olehnya.

Setelah ditinggal pergi oleh si pemilik toko, menantu baru itu merenung sejenak, berjalan keluar dari kamar dan berbicara dengan ahli pembuat timbangan itu, “Mertua saya itu sudah tua, pikirannya agak kacau, tadi pasti salah mengucapkan kata-kata. Mohon Anda buatkan timbangan yang ukuran beratnya 1kg sama dengan 16,5 kati, nanti saya berikan ongkos lebih 200 tael. Tetapi, Anda harus berjanji tidak memberitahukan hal ini kepada mertua saya itu.” Ahli pembuat timbangan itu demi mendapatkan uang 200 tael lebih banyak lagi, dia mengabulkan permintaan itu.
Timbangan yang ukuran beratnya 1kg sama dengan 16,5 kati dengan cepat telah selesai dibuat, dan ahli pembuat timbangan itu sungguh tidak memberitahu perubahan berat timbangan itu kepada pemilik tua.
Pemilik toko yang tua itu sudah pernah beberapa kali membuatkan dacin kepada ahli timbangan itu, sangat mempercayai keahliannya, jadi timbangan baru setelah selesai dibuat hari itu juga dibawa ke dalam toko beras untuk dipergunakan.

Beberapa waktu kemudian, perdagangan toko beras Feng Yu kian makmur, pelanggan lama dari toko beras Yong Chang juga ikut meramaikan. Mereka berbondong-bondong beralih ke toko beras Feng Yu untuk membeli beras.
Tidak lama setelah itu, orang-orang yang tinggal di sebelah barat dan timur jalanan kota kabupaten itu juga mencari yang jauh dan melepaskan yang dekat, mereka menelusuri kampung dan jalanan datang ke Feng Yu untuk membeli beras, sedangkan toko beras Yong Chang yang berada di depan jalanan menjadi sepi sekali.

Tiba pada akhir tahun, toko beras Feng Yu mendapatkan keuntungan besar, sedangkan toko beras Yong Chang merugi hingga tidak bisa melanjutkan perdagangan, toko beras itu akhirnya dipindah-tangankankepada Feng Yu.
Pada malam tahun baru, keluarga besar pemilik toko Feng Yu duduk berkeliling makan Shuijiao (sejenis pangsit, yang merupakan makanan utama malam tahun baru imlek untuk penduduk Tiongkok Utara) bersama.

Hati pemilik tua sedang bergembira, dia mengeluarkan pertanyaan untuk semua orang. Dia ingin tahu siapa yang dapat menebak bagaimana dia bisa menjadi kaya raya. Mereka semua berebut untuk berbicara, ada yang mengatakan berkat perlindungan Yang Kuasa, ada yang mengatakan pemilik tua menggunakan cara yang tepat untuk mengelola, ada juga yang mengatakan letak toko beras itu sangat strategis, ada pula yang berkata berkat kerja sama dari seluruh anggota keluarga.

Pemilik tua itu dengan tertawa dan berkata, “Jawaban kalian semuanya salah. Kita menggantungkan apa untuk menjadi kaya? Menggantungkan timbangan yang kita miliki! Timbangan kita beratnya 1kg sama dengan 15,5 kati, setiap menjual 1kg beras, kurang 0,5 kati, setiap hari menjual ratusan bahkan ribuan kilo beras, maka akan mendapatkan untung banyak, dengan mengumpul keuntungan ini dari hari ke hari, maka akhirnya kita menjadi kaya.”

Selanjutnya dia menceritakan bagaimana dia pada awal tahun telah membuat timbangan yang berat 1 kilonya sama dengan 15,5 kati dengan menambahkan 100 tael kepada ahli pembuat timbangan.
Mendengarkan penuturan ini, anak cucunya sangat takjub hingga melupakan Shuijiao di mangkuk mereka. Setelah ketakjuban mereda, semua orang memuji pemilik tua alias orang tua mereka ini sangat hebat, tidak menunjukkan gelagat sedikitpun, hingga orang sendiripun tidak menyadari, uang sudah masuk ke dalam saku. Mendengarkan perkataan ini pemilik tua merasa bangga, girang bukan kepalang, berulang-ulang memegangi janggut panjangnya.
Saat itu, menantu barunya perlahan-lahan berdiri dari atas bangkunya, dan berbicara kepada sang pemilik tua, “Ada satu hal yang ingin saya sampaikan kepada ayah, sebelum saya beritahukan kepada ayah, saya berharap ayahanda mau berjanji memaafkan kesalahan saya.”

Dia menunggu pemilik tua menganggukkan kepala, dengan tenang-tenang saja menantu baru itu menceritakan kepada semua orang, tentang bagaimana dia pada awal tahun itu telah memberikan uang 200 tael lebih banyak kepada ahli pembuat timbangan untuk membuatkan timbangan yang beratnya 1 kilo sama dengan 16,5 kati.
Dia berkata, “Ucapan ayah sangat benar sekali, kita menjadi kaya berkat timbangan yang kita pakai. Timbangan kita setiap 1 kilo mempunyai kelebihan berat 0,5 kati, semua pelanggan tahu kita berdagang sangat jujur tidak mencuri timbangan, maka mereka semua mau membeli beras kita, maka usaha perdagangan kita menjadi makmur. Walaupun setiap kilonya kita mendapatkan untung lebih sedikit, tetapi jika penjualannya banyak keuntungan yang didapatkan akan besar pula. Kita telah menjadi kaya raya berkat ke-jujuran yang kita tunjukkan kepada pelanggan ”
Kali ini semua orang dibuat jadi lebih takjub, mereka terperangah. Pemilik tua tidak percaya bahwa hal ini adalah benar, dia mengambil dan menera timbangan yang dipergunakan setiap hari untuk menjual beras. Ternyata memang benar berat 1 kg-nya sama dengan 16,5 kati. Pemilik tua itu tercengang kaget, dia tidak mengatakan sepatah katapun, dengan perlahan-lahan berjalan masuk ke dalam kamarnya.

Keesokan pagi setelah sarapan pagi, tepat pada awal tahun baru tanggal satu, pemilik tua mengumpulkan seluruh anggota keluarga, sambil melepaskan kunci kasir yang terikat di pinggangnya ia berkata, “Saya sudah tua, sudah tidak berguna. Kemarin semalaman saya telah mempertimbangkan, memutuskan mulai saat ini, menyerahkan kendali toko ini kepada menantu saya yang keempat, dikemudian hari, kita semua orang mematuhi kehendak dia!”
Semua orang bagai sebuah timbangan, dengan timpang sebelah (tidak jujur), orang lain akan dapat melihatnya dengan sangat jelas. Berdagang yang diutamakan adalah ‘kejujuran’, dan sebagai manusia bukankah kita juga harus demikian?

Rabu, 22 Februari 2012

Keep Smile For Difficulties :)

kadang setiap manusia harus merasakan pahitnya hidup dulu barulah ia akan merasakan manisnya hidup , tapi ada juga sebagian orang yang merasakan manisnya hidup lalu kemudian pada akhirnya ia merasakan pahitnya hidup . keduanya adalah sebuah pilihan , pilihan yang sebenarnya sudah di takdirkan ole.h Tuhan untuk kita , namun bukan berarti kita tak bisa merubah dan menentukan takdir kita sendiri karena sebenarnya Tuhan hanya mengarahkan kita namun kita jualah pada akhirnya yang berperan penting dalam penggerak diri kita , selama kita masih tetap pada track nya maka Tuhan tidak akan marah pada kita .


sama halnya pada cinta , cinta ?? apa itu cinta ? makanan apa itu ?? aku sendiri gak tau apa sih itu cinta . sungguh membingungkan . banyak orang bersatu atas dasar cinta , namun tak jarang kebanyakan dari mereka berpisah dengan membawa-bawa nama cinta . sekarang apa itu cinta ? cinta bagi ku adalah abu-abu . cinta bisa d ibaratkan seperti secangkir kopi panas , selagi panas enak untuk di nikmati , tapi awas jika terlalu panas maka lidah kita akan terbakar , namu jangan juga terlalu dingin karena kopi sudah tidak enak lagi untuk dinikmati  . cinta juga seperti pelangi , indah terlihat apabila setelah hujan turun . namun entah kenapa sebelum kita melihat indahnya pelangi kita harus melawati hujan , petir , angin kencang atau bahkan badai . kenapa tidak datang saja pelanginya langsung ???


lain cerita jika kita bicara tentang sahabat . menurut aku sih ada kesenjangan antara sahabat dan teman . dengan kata lain sahabat itu berbeda denga teman . ini sih menurut aku yaa ,, kita butuh waktu 1 detik saja untuk memiliki teman , denga kita berjalan dan berkenalan dengan seseorang d jalan saj sudah dapat teman , tapi kalo sahabat beda gan , sahabat itu aku ibaratkan seperti mata dengan tangan , saat tangan terluka mata menangis dan saat mata menangis matalah yang menghapus air mata itu .  simple kan ?? tapi sulit mencarinya . kadang ada orang yang mendekat dengan kita lalu dia merangkul kita dan tanpa sadar d tangan yang lain dia sudah memegang pisau untuk menikam kita dari belakang .  ayah ku pernah mengatakan sebuah ungkapan yang aku juag bingun harus membenarkan atau bahkan menyanggah ungkapan itu , dia bilang , jangan kamu berteman dengan tukang ikan nanti kamu kena amis nya . benar atau tidak tergantung persepsi orang yang mengartikannya .


kita harus mengenal siapa diri kita dulu baru kita bisa mengenal orang lain , mustahil rasanya kita mengenal orang tapi gak mengenal siapa dan bagaimana tabiat kita yang sebenarnya . sudah menjadi hukum alam jika kita tidak bisa meyelesaikan masalah kita sendiri tanpa bantuan orang lain tapi entah mengapa kadang kita dapat menyelesaikan masalah orang denga cara kita sendiri .


hidup ini seperti roda pedati yang terus berputar , bumi juga berputar pada porosnya , maka dari itu terjadi siang dan malam dan perbedaan waktu . apa pun yang terjadi dalam hidup kamu jangan putus asa , kita masih punya Tuhan yang ga pernah tidur untuk mendengarkan cerita galau kita . okeh di akhir cerita akku cuman mau bilang " KEEP SMILE FOR DIFFICULTIES "

Minggu, 19 Februari 2012

bijak !

A true friend is one who overlooks your failures and tolerates your success! - Doug Larson



A true friend is someone who thinks that you are a good egg even though he knows that you are slightly cracked. - Bernard Meltzer



The dupe of friendship, and the fool of love; have I not reason to hate and to despise myself? Indeed I do; and chiefly for not having hated and despised the world enough 



How rare and wonderful is that flash of a moment when we realize we have discovered a friend. - William Rotsler



A friend who is far away is sometimes much nearer than one who is at hand. Is not the mountain far more awe-inspiring and more clearly visible to one passing through the valley than to those who inhabit the mountain? - Khalil Gibran



A true friend is someone who is there for you when they would rather be someplace else. - Len Wein



I want to hold you hand in hand, sway with you side by side, look deep into your eyes, and stay like that until the moon dies, because you make me feel so alive 



When a woman like that whom I've seen so much, All of a sudden drops out of touch; Is always busy and never can, Spare you a moment, it means a man. - Alice Duer Miller
Read more: http://dapur-tutorial.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-atau-memasang-widget.html#ixzz28cJaMosy